Cita-cita
ber-Swasembada Daging Sapi 2014 Indonesia Tercapai #Semoga
7 April 2014,
Indonesia kembali merencanakan
program untuk mensukseskan swasembada daging sapi 2014 (PSDS 2014) yang
merupakan kelanjutan program sebelumnya yakni Swasembada daging 2005 dan
percepatan swasembada daging sapi (P2SDS) 2010 yang kemudian telah gagal
dicapai. Guna mencapai kedaulatan pangan hewani asal ternak berbasis sumberdaya
local, PSDS 2014 merupakan salah satu program dari 21 program utama departemen
pertanian (blue print).
Program ini merupakan sebuah
peluang sebagai pemacu dalam mengembalikan Indonesia sebagai eksportir sapi.
Cita-cita ini menjadi tidak mudah karena pada tahun 2010 proporsi impor daging Indonesia
mencapai 53% dari kebutuhan nasional. Apapun bisa terjadi, bahkan salah satunya
adalah semakin tingginya angka impor daging. Apabila ini terjadi Indonesia
untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan hewani khususnya daging sapi
semakin jauh dari harapan. Impor yang awalnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
daging local ternyata justru telah mengganggu perekonomian usaha agribisnis
sapi potong lokal.
Tabel. Road Map Swasembada Daging
Sapi 2010-2014
Pergerakan dan perkembangan
populasi sapi selama kurun waktu 2010-2014 akan mengalami kenaikan, dari 16,3
juta ekor menjadi 19,7 juta ekor.
Penyediaan
daging untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi nasional adalah ditampilkan pada
diagram tersebut di atas. Penyediaan daging dari produk local mengalami
peningkatan kuantitas mulai dari tahun 2010-2014, sebaliknya penyediaan daging
dari impor mengalami penurunan. Pada tahun 2014 Indonesia impor daging sebesar
9,83%.
Berdasarkan
data impor daging sapi tersebut diidentifikasikan bahwasanya pada tahun 2014
Indonesia akan Swasembada daging sapi. Indonesia dikatakan Swasembada ketika
angka impor dibawah 10%.
Data
yang telah diolah pemerintah tersebut merupakan sebuah cita-cita Indonesia yang
kemudian ingin dicapai. Kedaulatan pangan Indonesia menjadi impian semua
masyarakat, Indonesia Sembada, kedaulatan pangan ada, Indonesia sejahtera.
Penulis : zia zannititah pawana
(@kaptenzztp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar