Halaman

Minggu, 01 September 2013

Fluktuasi Harga Daging Ayam dan Hubungannya dengan Daging Ayam Beku



Fluktuasi Harga Daging Ayam dan Hubungannya dengan Daging Ayam Beku
5 April 2013
Konsumsi daging ayam segar pada tahun 2011 adalah 3,6 Kg/kapita/tahun mengalami peningkatan sebesar 2,9% dari tahun 2010. Sedangkan produksi daging ayam pedaging pada tahun 2011 menunjukkan angka 1.337.911 ton, mengalami peningkatan sekitar 10% dari produksi tahun 2010. Angka tersebut setidaknya memberikan arti bahwasanya konsumsi daging tiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan grafik produksi daging di atas dari total daging yang ada di Indonesia, terdapat sekitar 52% daging ayam ras pedaging.

Fluktuasi Harga Daging Ayam

Fluktuasi harga daging ayam ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah pakan, pakan unggas yang notabene bersaing dengan manusia dan ketersediaan jumlah pakan menyebakan harga pakan mulai naik. Kedua, Day Old Chick (DOC) yang jumlah umurnya hanya sehari ketika jumlah stok berlebih maka harga menjadi turun, sebaliknya ketika jumlah stok sedang berkurang maka harga menjadi meningkat. Dan yang terakhir adalah masa ayam dipanen harus dipotong pada hari itu juga. Ini merupakan bagian dimana peternak kebingungan mengatasinya.

Ayam yang telah masuk musim panen hendaknya harus langsung dijual. Pilihannya disini adalah jual hidup atau jual karkas. Permisalan, jual karkas merupakan pilihan dimana produsen ingin mendapatkan keuntungan lebih. Musibah terjadi ketika harga ayam saat itu mengalami penurunan dan produsen ini dituntut untuk harus menjual sebab apabila tidak, kerugian yang lebih besar akan ia dapati.

Daging Ayam Beku

Hampir semua dari produk peternakan bersifat perishable food. Termasuk diantaranya adalah daging ayam. Daging ayam setelah dipotong standardnya mampu tahan sampai 4 jam, selebihnya produk ini tidak baik untuk dikonsumsi karena telah terjadi perubahan fisik dan biologis. Atas dasar kondisi yang terjadi tersebut saat ini muncul metode pengawetan produk tersebut salah satunya adalah yang disebut dengan “daging ayam beku” atai Frozen Chick (FO). Prinsip kerja metode FO ini adalah membekukan daging pada suhu dibawah 4oC guna untuk memperlambat pertumbuhan bakteri pada daging. Setidaknya denagn metode FO daging mampu bertahan sampai 7 minggu.

Drh. Hari Wiyoso Tri Kuncoro, pengusaha daging ayam beku di Cinere, Depok, Jabar mengatakan “Ayam beku bisa bertahan sampai tahunan. Pada suhu   -18oC, karkas utuh bertahan hingga 12 bulan. Sedangkan yang sudah dipotong-potong, bertahan sampai 9 bulan,” paparnya. Menurut Ir. Hasanuddin Yasni, MM, Direktur Eksekutif Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, suhu yang disarankan untuk membekukan produk unggas adalah -4oC sampai dengan -12oC. “Kelemahan produk unggas yang dibekukan adalah dari tekstur dagingnya menjadi lebih keras,” ucapnya. Metode ini dapat digunakan oleh pedagang daging ayam dipasaran guna mengurangi terjadi fluktuasi harga.

 Masyarakat atau konsumen geram atas terjadinya fluktuasi harga sedang mereka mengharapkan kondisi harga yang tetap. Metode daging ayam beku adalah salah satu solusi yang dapat ditawarkan saat ini. ketika terjadi harga melambung tinggi, maka frozen chicken bisa dikeluarkan agar bisa menekan harga sehingga tidak terjadi fluktuasi harga. Permasalahannya adalah, apakah masyarakat sudah menerima dengan tangan terbuka daging ayam beku tersebut.

Penulis : zia zannititah pawana (@kaptenzztp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar