Halaman

Senin, 09 April 2012

KARAKTERISTIK TANAMAN PAKAN-GAMAL

ILMU TANAMAN PAKAN  : LEGUME

KARAKTERISTIK TANAMAN PAKAN-GAMAL
1.         Nama latin
Gliricidia sepium (Jacq.) Kunth ex Walp.
2.        Sinonim
Robinia sepium Jacq.
3.        Bangsa
Keluarga: Fabaceae (alt. Leguminosae) subfamili: Faboideae suku: Robinieae. Juga ditempatkan di: Papilionaceae.
4.        Nama Umum
Gliricidia, Nicaraguan cocoa shade, quick-stick, cacahuananche, madre de cacao, madriado, madricacao, mata ratón, mataratón, madera negro.
5.        Deskripsi tanaman
Pohon berukuran kecil sampai sedang tinggi sekitar 10-12 m. Daun bersirip ganjil, panjang sekitar 30 cm. Helai daun 5-20 cm, berbentuk oval sampai bulat, panjang 2-7 cm dan lebar 1-3 cm. Bunga membentuk kelompok tangkai pada batang muda dan tua. Bunga keluar tunggal dengan 20-40 per tangkai, merah muda sampai ungu muda, bercampur putih. Buah polong hijau dan kuning-coklat muda ketika tua, panjang 0-18 cm, lebar 2 cm, biji 4-10, kuning-coklat muda sampai coklat dan hampir bulat.
6.        Penyaluran
Daerah hutan kering dari bagian Mexico and Central America, viz. Belize, Costa Rica, El Salvador, Guatemala, Honduras and Nicaragua.
7.        Penggunaan/pemanfaatan
Pagar hidup, pakan potong angkut untuk ternak ruminansia, sistem tanam lorong, sumber protein, pupuk hijau, pelindung dan kayu bakar.
8.        Ekologi
a)    Persyaratan tanah
Tumbuh dengan baik pada tanah berpengairan baik, akan tetapi khususnya cocok untuk tanah asam dan tidak subur. Di Indonesia daya tahan tumbuh rendah pada tanah dengan kadar Alumunium tinggi dan jenuh.
b)    Air
Tahan kekeringan dan tumbuh baik pada curah hujan tahunan antara 650-3500 mm. Sebagian besar akan menggugurkan daun pada musim kering yang sedang hingga panjang. Tidak dapat tumbuh baik pada pada tanah basah atau tergenang air.
c)    Suhu
Suhu rata-rata tahunan pada berbagai tempat tumbuh bervariasi dari 21-29oC.  Daun akan layu ketika suhu malam hari turun dibawah 15oC.
d)    Cahaya
Tidak tahan naungan sedang sampai berat.
9.        Perkembangan reproduksi.
Tidak dapat menyerbuk sendiri. Berbunga biasanya dimulai pada awal musim kering dan pada umur kira-kira 6-8 bulan. Setiap pohon dapat menghasilkan sampai 30.000 bunga yang menarik berbagai macam serangga. Pemasakan buah polong sekitar 45-60 hari. Pada lingkungan yang basah, tanaman akan berbunga tetapi menghasilkan sedikit buah.
10.    Penggembalaan/pemotongan
Gliricidia (gamal) tahan terhadap pemangkasan berulang. Untuk pakan, pemangkasan pertama pada 8-12 bulan setelah tanam pada ketinggian sekitar 0.5-1 m diatas tanah, dan kemudian dapat dilakukan setiap 2-4 bulan tergantung pada curah hujan dan suhu.
Gliricidia sebagian besar akan menggugurkan daun pada musim kering. Untuk menghindari kehilangan daun pada waktu ini, pangkaslah pada akhir musim hujan dan pangkas lagi pada 8 minggu setelah musim kering. Pemangkasan terakhir mungkin dapat dilakukan setelah 16 minggu musim kering. Gliricidia umumnya digunakan sebagai hijauan potong angkut dan sangat jarang digembalai langsung.
11.    Pembakaran
Tahan terhadap api dengan baik, dan pohon-pohon kembali tumbuh saat musim hujan tiba. Mungkin mendominasi vegetasi sekunder, terjadinya kebakaran, intensitas nya rendah.
12.    Agronomi
a)    Penanaman
Pohon gamal biasanya tahan terhjadap pemangkasan. Bila telah berumur 5-6 bulan, tinggi 1.5 m dan diameter batang 3.5-4 cm. Berbagai cara penanaman dapat dilakukan seperti baris ganda atau segitiga. Jumlah tanaman berkisar 4.000-10.000 tanaman/hektar. Kepadatan yang sangat tinggi digunakan bila gamal dijadikan sebagai sumber protein.
Bila penanaman dilakukan dengan biji, kedalaman tanam adalah sekitar 2 cm. Skarifikasi tidak diperlukan, dan tingkat perkecambahan biasanya >90%. Anakan tumbuh dengan cepat, biasanya mencapai tinggi 3 m sebelum berbunga pada umur pada sekitar 6-8 bulan.
b)    Pupuk
Sebagai pupuk hijau, 15 t/ha/tahun dari daun biomassa bisa menyediakan sama dengan 40 kg/ha/tahunDilihat dari rendahnya kesuburan tanah, namun tetap akan di tutupi atau diatasi oleh zat kapur di tanah yang tingkat kejenuhannya tinggi.
c)    Kecocokan (dengan jenis lain)
Cocok dengan naungan rerumputan teduh seperti Stenotaphrum secundatum dan Paspalum notatum .
d)    Spesies pasangan
Biasanya ditanam sebagai pagar hidup, sebagai sumber protein, dalam barisan bersama tanaman palawija atau tanaman pakan sebagai tanaman antara baris, atau sebagai tanaman individual terpencar pada suatu sistem hijauan dan kebun terbuka skala kecil.
e)    Hama dan penyakit
Walaupun seluruhnya tumbuh besar di daerah Tropis, G. sepium telah ditinggal secara relatif bebas dari penyakit serius. Ketiadaan penyakit ini merupakan gagasan dari kecenderungan bangsa atau species G. sepium yang tak berdaun  selama beberapa periode per tahun untuk mengurangi kemungkinan epidemikBeberapa timbulnya penyakit disebabkan oleh masalah serangga yang telah dideteksi di lingkungan asing. Sebagai contoh, kumbang kecil, hama-hama kecil, dan serangga adakalanya menyerang pepohonan di Indonesia dan Caribia.
f)     Kemampuan Penyebaran
Tidak akan menyebar dibawah penggembalaan seperti semaian pupuk karena tidak akan bersaing cukup kuat dengan ketetapan rerumputan dan mudah mati nya penggembalaan peternakan.
g)    Potensi gulma
Bersifat sebagai pelopor species mengikuti potongan dan pembakaran di alam. Produksi benih tersebut dibatasi di lokasi asing yang sesuai karena kurangnya penyerbukan dan lingkungan yang tidak cocok untuk benih dapat membatasi resiko gulma yang parah di Jamaika, tetapi tidak dilaporkan adanya gulma di tempat lain.



13.    Nilai pakan
a)    Nilai nutrisi
Memiliki nilai nutrisi tinggi. Kadar ptotein kasar 18-30% dan kecernaan in vitro 60-65%. Dengan perkecualian terhadap palatabilitas, variasi kualitas nutrisi antar provenan belum dievaluasi.
b)    Palatabilitas/kesukaan
Beberapa masalah palatabilitas ditemukan pada ternak ruminansia bergantung pada pengalaman sebelumnya. Ternak mungkin menolak memakan daun disebabkan oleh baunya. Tetapi, tidak ada masalah palatabilitas dilaporkan di Indonesia, Sri Langka, Kolombia atau Guetemala dimana ternak ruminansia secara turun temurun telah diberi makan gamal. Pelayuan daun selama 12-24 jam sebelum pemberian makan dapat menaikkan konsumsi pakan.
c)    Toksisitas/Kebiasaan
Toksisitas sudah dikenal di daerah Amerika Tengah, dimana dedaunan atau kulit kayu, dicampur dengan sejenis jagung untuk dimasak, yang digunakan sebagai rodentisida. Toksisitas ini merupakan gagasan hak untuk perubahan atau konversi oleh bakteri dari coumarin ke dicoumerol selama proses fermentasiMungkin racun atau mencegah pertumbuhan dari hewan monogastric seperti kelinci dan unggas jika diberi makan dari bahan makanan berkomponen cukup tinggi. Fakta-fakta kecil dari efek racun tersebut salah satunya daun segar atau daun layu. Konsentrasi HCN dan cyanogens hingga mencapai 4 mg/kg. Mutu tertinggi dari Nitrat (selama musim penghujan) yang dicurigai sebagai penyebab `syndrome ternak jatuh' di Colombia, tetapi mutu tersebut dapat ditiadakan di Musim Dingin.  Gliricidia diduga `penghimpun nitrat'.  Alkaloids dan tannin yang tidak teridentifikasi juga sudah dilaporkan.
14.    Potensi produksi
a)    Bahan kering
Pada suatu penanaman hijauan, produksi tahunan daun mencapai 5-16 ton/hektar bahan kering, atau mencapai 43 ton/hektar daun segar.
Gugur daun yang parah terjadi selama masa pembungaan dalam musim kering tahunan. Panen daun pada awal musim kering akan menunda pembungaan, menghindari atau membatasi kehilangan gugurnya daun, dan memaksimalkan pertumbuhan ulang.
15.    Produksi ternak
Biasanya digunakan sebagai hijauan segar dan sumber protein tetapi mungkin saja sebagai pakan tunggal di musim kering. Tingkat pemberian seringkali 1-3% dari berat badan untuk sapi dan kambing. Peningkatan kenaikan berat badan sekitar 25% telah dilaporkan pada sapi dara yang digembalakan pada campuran rumput-gamal.
16.    Sifat bawaan/genetik
Tidak ada program menernakan termasuk gliricidia. Institut kehutanan Oxford mengevaluasi 28 provenan gliricidia di percobaan 2 lokasi. Lihat catatan dibawah ini pada kolom Aksesi Menjanjikan. Tampaknya hanya ada keuntungan kecil yang dicapai dari pilihan berulang-ulang untuk biomassa daun (8% dari satu siklus seleksi).
17.    Produksi biji
Menghasilkan banyak sekali biji. Biji dilepaskan dari buah polong melalui ledakan buah polong dengan jarak lontaran bjiji mencapai 40 m. Produksi biji  bervariasi dalam varitas tanaman, berkisar dari 75 kg/ha untuk "Beln Rivas" dan sekitar 180 kg/ha pada "Monterrico", didasarkan pada 7 biji/polong dan berat biji 8000 biji/kg.
18.    Pengaruh Herbicide
Hal yang tidak diketahuiKemungkinan besar serupa dengan Leucaena leucocephala.


19.    Keunggulan
·       Tanaman multiguna.
·       Beradaptasi pada berbagai jenis tanah dan iklim.
·       Mudah ditanam dengan stek batang.
·       Potensi produksi BK tinggi.
·       Kandungan PK dan nilai nutrisi tinggi.
20.    Keterbatasan
·       Ternak ruminansia perlu dibiasakan sebelum mau memakannya.
·       Kemungkinan beracun bila diberikan pada ternak monogastrik.
·       Kurang beradaptasi pada musim dingin dan tidak tahan suhu rendah.
·       Berpotensi menjadi gulma.
21.    Komentar lain
a)    Pustaka pilihan
Stewart, J.L., Allison, G.E. and Simons, A.J. (1996) Gliricidia sepium : Genetic resources for farmers. Oxford Forestry Institute, University of Oxford, UK.
Wiersum, K.F. and Nitis, I.M. Gliricidia sepium (Jacq.) Kunth ex Walp. In: 't
Mannetje, L. and Jones, R.M. (eds) Plant Resources of South-East Asia No. 4. Forages. pp. 133-137. (Pudoc Scientific Publishers, Wageningen, the Netherlands).

b)        Kaitan Internet

22.    Pengolahan

Pengolahan

Negara/tanggal rilis

Keterangan

-
    -
    -

23.    Aksesi menjanjikan

Aksesi menjanjikan

Negara

Keterangan

Retalhuleu
OFI, UK
Dari Retalhuleu, Guatemala.  Posisi asal untuk kedua daun dan produksi kayu di multi-lokasi percobaan.
Belan Rivas
OFI, UK
Dari Belan Rivas, Nicaragua.  Setelah Retalhuleu, asal terbaik berikutnya untuk kedua daun dan produksi kayu di multi-lokasi percobaan.
Monterrico
OFI, UK
Dari Monterrico, Guatemala.  Diproduksi hasil daun sangat tinggi tetapi hasil batang relatif rendah dalam multi-lokasi percobaan.

2 komentar: